Congratulations Fauziah Nuraini
Hilang, Tetapi Abadi : Kau (Karya : Fauziah Nuraini) Sesekali kubalik halaman-halaman rapuh ini, meski aksara padanya memudar, namun abadi hidup dan akan selamanya ia menjelma kidung alam semesta paling magis yang selalu kubaca sebelum tidur Nak, tidakkah kau rindu pena-penamu? Apalah arti kau ciptakan dunia ini jika dengan tega kau biarkan tinta-tinta yang kau gunakan bersamanya mati mengering, saban hari ia tanyakan pula pada kertas yang mulai dilahap waktu Inilah ia yang masih selalu kusentuh, Nak, sebab dalam kalimatnya mengandung atmamu Kau hidup, dan selalu berkelana pada sajak-sajak romantika Kau utarakan haru biru jemalamu yang berebut untuk menjadi amerta, sebab tiada yang paling sentosa untuknya selain mengikuti kemana tulisanmu berlabuh Nak, kau katakan padaku apalah arti bersekolah itu, kau cari-cari kepandaian itu, tetapi tak jua bergerak jarimu untuk menulis Ialah percuma sebab kau memilih untuk fana be